Pemotongan Dana PKH di Keluhkan Warga, Diduga Dipotong Oleh Oknum Ketua


 

Lampung Utara, (Potretperistiwa).com -  Dana bantuan program keluarga Harapan (PKH) di Desa Kalibening Raya, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung diduga 'disunat'. Beberapa warga mengeluhkan Adanya pemotongan Dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang diduga dipotong oleh oknum ketua kelompok dan pendamping. Tak tanggung-tanggung, potongan program tersebut mencapai Rp 50.000 /KPM.


Beberapa Warga penerima KPM, Desa Kalibening Raya, yang namanya tak ingin disebut (Ai), sebagai perwakilan warga mengatakan, saya mengeluhkan adanya pemotongan dana PKH tersebut dari beberapa Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) dari program PKH, warga yang mengeluh lebih dari puluhan orang.” Saya tidak tahu apakah semua mengalami pemotongan atau tidak, yang jelas saya dari warga PKM yang mengalami pemotongan,” saat didatangi awak media, Selasa (06/07/2021).


Tak hanya ada pemotongan, Warga juga menduga Bahwa sistem pencairan dana PKH mengalami penyimpangan oleh Ketua Kelompok dan Pendamping.”ATM yang seharusnya dipegang per KPM ,malah yang memegang ketua kelompok dan pendamping,tapi setelah didatangi oleh wartawan ketua kelompok (Marya), tidak mengakui dan berbelit-belit bahkan tidak mengakui adanya terjadi pemotongan,"ungkapnya.


"Dari keterangan warga penerima PKH, oknum pendamping itu memotong uang sebesar Rp.50 000 ke beberapa PKM,” kata Ai.


Warga berharap,agar Dinas terkait turun langsung menegur dan menindak tegas para oknum ketua dan pendamping tersebut.


Lanjut warga, jika memang diharuskan adanya potongan harusnya dijelaskan untuk apa uang tersebut dan apakah memang pengambilan PKH harus ada Adminitrasi yang dipinta oleh oknum tersebut.


“Karena itu saya berharap Dinas terkait lebih selektif dalam mengangkat para Pendamping tersebut. Jadi jangan asal merekrut orang untuk dijadikan pendamping,” ujar warga 


Sampai berita ini tayangkan, ketua pendamping dan dinas terkait belum dapat dikomfirmasi.***

(Tabrani),bersambung…

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama