Pengelolaan Anggaran DD Desa Negeri Galih Rejo Lampura Diduga Tidak Transparan


Lampung Utara, (Potretperistiwa.com) -  Pengelolaan Dana Desa Negeri Galih Rejo Kecamatan Sungkai Tengah, Lampung Utara, diduga tidak transparan.


Seperti terlihat dalam proyek pembangunan Jalan Penetrasi (Lapen) sepanjang 1200 meter, yang tidak disertai papan plang proyek yang memuat spesifikasi proyek, seperti sumber dan jumlah anggaran, volume, serta waktu pelaksanaan.


Jelas proyek jalan Desa Negeri Galih Rejo ini mengundang tanya. Pasalnya, pemasangan papan informasi proyek merupakan hal yang penting dalam rangka transparansi dalam mengkelola keuangan negara, sehingga masyarakat luas bisa ikut mengawasi pelaksanaan proyek.


Tentunya pemasangan papan plang proyek ini diamanatkan oleh peraturan dan undang-undang baik secara eksplisit maupun implisit, seperti Perpres No. 54/2010 dan perubahannya Perpres No 70/2012, Perpres No 4/2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan UU No. 14/2008 tentang KIP.


“Kami nggak tahu bang, berapa besar anggaran pembangunan jalan ini bahkan panjangnya juga ngak jelas, karena tidak dipasang papan proyek maupun papan informasi,” jelas salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan.


Dirinya juga mengungkapkan bahwa terdapat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun 2020 di desa tersebut, yang diduga juga bermasalah. Pasalnya, hingga saat ini sarana tersebut belum pernah digunakan.


“Bisa dicek langsung bang, harusnya pake Beton cetak itu, tapi malah di semen langsung aja,” pungkas nya.


Berdasarkan pantauan wartawan mandalapos, tidak ditemukan papan proyek di lokasi pekerjaan.


Pengerjaannya pun diduga tidak sesuai spesifikasi, pasalnya, proyek P3TGAI tahun 2020 yang menelan anggaran sebesar Rp195 juta itu, tidak menggunakan beton cetak.


Dihubungi awak media mandalapos, Camat Sungkai Tengah, Idris, enggan berkomentar terkait masalah tersebut. Ia menyarankan, agar wartawan menemui langsung Kades bersangkutan.


Sementara Sekdes Negeri Galih Rejo, Sugeng Irawan, juga enggan berkomentar banyak ketika ditanya pagu anggaran dan Volume pekerjaan, serta keluhan dari masyarakat.


“Kalau papan proyek ada bang, namun karena dalam satu kegiatan satu papan proyek, jadi tempatnya diletakkan ditempat yang paling banyak penduduknya, biar enak ngobrol di rumah sekalian kita jalin silaturahmi biar semua enak,” ujar Sugeng.


Pernyataan Sugeng soal papan proyek ini pun berseberangan dengan pengakuan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Adi Surya. Dia mengakui bahwa selama ini belum pernah terpasang papan proyek maupun papan informasi kegiatan.


“Iya bang belum pernah terpasang tapi nanti kami pasang dan saya dokumentasikan,” tandas Adi.


Dari informasi warga sekitar, pagi Sabtu (8/1/22) papan proyek sudah dipasang di lokasi proyek.***(Tabrani/Tim FPII)

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama