Alami Kecelakaan, Abu Sopyan Butuh Uluran Tangan Pemerintah


Rokan Hilir, (potretperistiwa.com) - Tragedi kecelakaan lalulintas  yang menimpa Abu Sopyan (LK 39) warga  Pematang Singkek, Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rohil-Riau yang mengalami patah tulang dibagian kaki kanan terpaksa harus menerima keadaan. Dengan keterbatasan biaya berobat, korban hanya bisa pasrah terbaring dan duduk dan berdoa agar Pemerintahan Daerah dapat memberikan bantuan.


Abu Sofyan yang akrab dipanggil Iyan Lubis lahir di Teluk Pulau Hilir pada 10 Oktober 1982 lali, beralamat Jalan Datuk Mengot II, atau lebih dikenal jalan Mepet Sawah, Kepenghuluan Pematang Singkek berharap ada solusi agar pen di pahanya segera dibuka.


Kronologis kejadian yang saat itu korban sendirian mengunakan sepeda motor mega pro arah Ujung Tanjung saat di Km 17 Balam Desa Bangko Bakti Kecamatan Bangko Pusako, korban bertabrakan dengan mobil truck tronton hingga pingsan tanpa sadarkan diri dan dilarikan ke Puskesmas terdekat km 14 Balam.


Korban diduga mengalami patah tulang hingga dirujuk ke Rumah Sakit Permata Hati Duri Kecamatan Mandau Bengkalis.


Perkara kecelakaan tersebut ditangani langsung oleh pihak kepolisian terdekat untuk mengamankan  kedua kendaraan di pos, dan dilakukan olah TKP.


Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian kecelakaan terjadi tanpa ada unsur kesengajaan melain kan kelalaian kedua belah pihak saat mengemudi, akhirnya ada kesepakatan damai kedua belah pihak dengan memberi bantuan dana perobatan terhadap korban patah tulang.


Korban langsung di operasi tanpa mengunakan BPJS dan jasa raharja, semenjak dioperasi sampai saat ini sudah melewati waktu yang  ditentukan oleh Dokter Sp,oT agar pen yang terpasang  penyanggah tulang yang patah secepatnya di operasi, bila tidak secepatnya dioperasi maka tulang kaki yang patah  menjadi keropos.


Saat media ini melakukan kunjungan dikediamannya, korban terlihat ditemani seorang laki - laki tua diperkirakan umurnya 60 tahun tampak diam hanya menyaksikan kehadiran kami.


Kedatang media ini disambut bahagia oleh korban satu persatu kerisauan yang selama ini menghantuinya, terungkap hingga tanpa dia sadari matanya berkaca kaca dan sambil berkata"sampai saat ini penderitaan yang saya alami rasanya tak kuat saya jalani cobaan ini terlalu berat buat saya"katanya.


Beberapa bulan terjadinya kecelakaan,  ibu saya meninggal Dunia  yang mana selama ini ia selalu memberi saya semangat agar kuat, sebelumnya saya sudah tidak lagi bersama istri melainkan anak yang masih kecil dititipkan ke saya, tapi saya masih tetap bersyukur masih ada adik perempuan bersama suaminya beserta paman.


Lanjut kata Abu Sofyan, adik perempuan beserta suaminya pun  juga ikut pergi meninggal kan saya. Hanya Paman yang sudah tua  menemaniku.Saya tidak bisa kemana mana berdiri saja sulit hanya bisa duduk terbaring, selama saya sakit biaya hidup berharap dari pemberian orang, bebernya.


Melewati media ini saya berharap kepada seluruh masyarakat Rohil dan Pemerintah daerah untuk dapat membantu meringankan penderitaan yang saya alami agar besi pen yang masih terpasang di kaki saya dapat dilepaskan  dengan operasi",ungkap Abu sofyan.***(Mus/Bima).

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama