Rokan Hulu, (potretperistiwa.com) - Dihadiri Sekda Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Muhammad Zaki S.Stp M.Si, Kapolres AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH memimpin pelaksanaan Apel kesiapsiagaan penanganan bencana Alam Kabupaten Rohul Tahun 2022, di Lapangan Apel Mapolres Rohul, Selasa (22/11/2022) sekitar Pukul 08.30 WIB.
Ikut dalam apel tersebut,Waka Polres Rohul Kompol Errol Ronny Risambessy, SIK, Kasat Pol PP Ridarmanto, Pj Kadishub Minarly, PJU Polres Rohul, Danramil se Rohul, Kapolsek se Jajaran Polres Rohul dan Camat se Kabupaten Rohul
Adapun peserta upacara terdiri dari Satu Pleton TNI, Satu Pleton Sat Samapta, Satu Pleton Sat Lantas, Satu Pleton Gabungan Staf, Satu Pleton Gabungan Sat Ik, Reskrim dan Narkoba, Satu Pleton Sat Pol PP, Satu Pleton BPBD, Satu Pleton Dishub dan Pleton Dinkes
Kegiatan di awali, Komandan Apel memasuki Lapangan, Inspektur Upacara memasuki lapangan, Penghormatan Pasukan kepada Inspektur Apel, Laporan Komandan apel dan dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan, Amanat inspektur apel, Laporan Komandan Apel, Penghormatan kepada Inspektur Apel di akhiri dengan Do’a.
Dalam Apel tersebut, amanat Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH, menyampaikan Sebagaimana yang diketahui Kabupaten Rohul berpotensi terhadap rawan terjadinya bencana alam
"Maka dari itu di perlukan upaya dan langkah-langkah kita bersama seluruh instansi maupun stakeholder terkait dalam penanganan bencana alam di Kabupaten Rohul," katanya
Orang Nomor Satu di Mapolres Rohul ini menerangkan, global warming atau pemanasan global yang saat ini mempengaruhi dunia telah menyebabkan bencana hidrometeorologi yang tadinya relatif mudah diprediksi menjadi semakin sulit diprediksi.
"Kejadian bencana hidrometeorologi bisa setiap saat terjadi dengan intensitas dan skala di luar apa yang biasa kita perkirakan, mendasari dengan perkiraan kondisi cuaca BMKG Bulan November sampai Desember 2022 prediksi curah hujan menengah – tinggi dan la nina masih akan berlangsung hingga periode Februari 2022," ujarnya
"Kemudian menjadi analisa dan pertimbangan kita bersama untuk melaksanakan antisipasi dan upaya pencegahan penanganan bencana Alam," lanjutnya.
Pucuk Pimpinan Polri di Mapolres Rohul ini menjelaskan, bencana Alam Hidrometeorologi berupa Banjir, Tanah Longsor, Gelombang Pasang dan Angin Puting Beliung, dampak ikutannya (Collateral Hazards) juga sangat merugikan seperti terhambatnya aktivitas kehidupan ber masyarakat dari berbagai sektor, terganggunya distribusi logistik, gangguan produksi pertanian pangan (Gagal Panen) dan lainnya
"Ancaman yang semakin meninggi ini harus kita hadapi dengan pengelolaan penanganan bencana secara lebih baik, pengelolaan yang baik artinya kita harus memahami ancaman, memahami kekuatan maupun kapasitas kita, kemampuan untuk memahami risiko dan mampu menetapkan prioritas penanganan untuk mengurangi risiko," ujarnya
"Bersama kita bisa dan harus mampu melakukan perencanaan yang baik untuk menunjang manajemen penanggulangan bencana yang efisien dan efektif, melalui koordinasi yang baik dan keterpaduan seluruh kekuatan maupun sumber daya penanganan bencana yang ada sehingga terciptanya sinergitas, kolaborasi pentahelix dan komprehensif dalam penangananan bencana alam di Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Rohul," paparnya lagi
Masih Pangucap menguraikan, Apel kesiapsiagaan penanganan bencana Alam Kabupaten Rohul tahun 2022 ini, dilaksanakan untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan saat ini dalam menghadapi bencana
"Kemudian kita mengetahui darimana sumber daya yang dapat digerakkan serta tahu siapa yang bertanggungjawab dalam melaksanakan penggerakan sumber daya, sebaik apapun rencana yang kita hasilkan akan tetapi tanpa komitmen yang kuat dari para pelaku yang bertanggungjawab, maka rencana tersebut tidak ada artinya," kata dia
"Jika terjadi kedaruratan yang sesungguhnya dan ancamannya sesuai dengan apa yang direncanakan, maka rencana ini harus dapat segera dikembangkan menjadi rencana operasi," urainya
Penanganan bencana menuntut kecepatan dalam melakukan respon, Apa yang dibutuhkan daerah yang terkena bencana harus segera dipenuhi karena menyangkut keselamatan masyarakat dan korban bencana. "Bahkan tidak jarang bencana alam menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan prasarana publik," imbuhnya.
Lanjutnya, dalam mewujudkan Masyarakat Rohul yang tangguh dalam menghadapi bencana ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki antara lain:
1. Kemampuan untuk mengantisipasi setiap ancaman atau bahaya yang akan terjadi, oleh karena itu kita dituntut untuk mampu melakukan prediksi, analisis, identifikasi dan kajian terhadap risiko bencana.
2. Kemampuan ini memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang canggih maupun tepat guna, juga dari pengetahuan yang modern hingga kearifan lokal yang sudah ada di masyarakat.
3. Kemampuan untuk melawan atau menghindari ancaman tersebut, kemampuan untuk melawan ini sangat tergantung dari besarnya ancaman yang dihadapi. Apakah kemampuan sumberdaya kita mampu untuk menghadapi dampak yang akan ditimbulkan? jika tidak mampu, maka kita harus menghindar dari ancaman bencana tersebut.
4. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap bencana dan dampak yang ditimbulkan, apabila tidak mampu melawan ataupun menghindari, maka kita dituntut untuk mengurangi, mengalihkan atau menerima risiko yang akan ditimbulkan.
5. Kemampuan untuk pulih kembali secara cepat setelah terjadi bencana, ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana dapat dilihat dari kemampuannya (daya lenting) untuk pulih kembali setelah terkena dampak bencana.
"Belajar dari pengalaman menghadapi berbagai kejadian bencana selama ini, hal tersebut, maka dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi, sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh," terangnya.
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh seluruh instansi atau stakeholder dalam rangka kesiapsiagaan penanganan bencana Alam Kabupaten Rohul Tahun 2022 antara lain
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan preemtif dan preventif untuk pencegahan penanganan dan pemulihan bencana alam.
- Melakukan koordinasi, kolaborasi dan komunikasi dengan stake holder terkait untuk memetakan daerah rawan bencana alam.
- Menyiagakan personil dan perlengkapan penanganan bencana (sar) pada masing-masing instansi yang dapat digerakkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Eks Pejabat Subdit III Jatanras Polda Riau ini menambahkan, supaya lebih memaksimalkan kegiatan pelatihan simulasi bersama dengan instansi terkait guna optimalisasi penanggulangan bencana alam, mengoptimalkan peran Masyarakat tanggap penanganan bencana Alam.
"Semoga kita semua, khususnya Kabupaten Rohul selalu dilindungi Allah SWT tuhan yang maha esa dan terhindar dari segala bentuk bencana," pungkasnya mengakhiri
Terpantau, kegiatan apel tersebut selesai sekitar pukul 09.00 Wib, selama giat berlangsung situasi dalam keadaan aman, kondusif dan terkendali.****(Robby Bangun)
Posting Komentar