Kampar, (potretperistiwa.com) - Terkait Perjuangkan Lahan 2.500 Hektar di Desa Koto Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Riau, Kumpulan Anak Bangsa Peduli Anak Bangsa (Kubangga) Datangi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar Rabu (9/11/2022) sekitar Pukul 14.00 WIB.
Adapun persolan tujuan Kubangga, akan Mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Kampar, untuk segera membentuk panitia khusus (PANSUS) terkait SK nomor 328/EK/Vl/96/2250 PLT bupati kabupaten Kampar tahun 1996," sebut Ridwan dkk.
Dimana lanjut dia, pada tahun 1996 SK kelompok tani dikeluarkan oleh Plt Bupati Kampar waktu itu. Adapun luas lahan yang di SK-kan ketika itu mencapai 2.500 hektar, dengan syarat lahan itu harus telah tergarap dalam jangka waktu 3 bulan. Kemudian, untuk mencapai target waktu 3 bulan, para petani menyepakati pola bapak angkat atau pola KKPA.
Namun sambung dia, saat kebun sudah ditanami sawit, pada tahun 2015, lahan tersebut digugat oleh Yayasan Madani, di Pengadilan Negeri Bangkinang. Maka keluar lah keputusan PN Bangkinang, yang memerintahkan lahan seluas 377 hektar itu diserahkan kembali ke negara.
Dia juga mengungkapkan, meski sudah ada keputusan Pengembalian lahan ke negera sejak 2015 oleh PN Bangkinang, faktanya sampai sekarang tidak pernah dilakukan eksekusi "jadi sesuai SK Bupati yang dikeluarkan tahun 1996 tersebut, kita minta lahan tersebut dikembalikan lagi ke masyarakat," jelasnya.
Ketua Komisi I DPRD Kampar, Zulpan Azmi menangapi persoalan yang di sampaikan oleh kubangga tersebut di ruangan kerjanya, di komisi l.
"Kalau terkait membetuk panitia khusus (PANSUS) tersebut kita perlu kordinasi dengan pimpinan, karena membutuhkan dana, itu pun Kalau kita bentuk, bukan menyelesaikan satu persoalan sengketa lahan, tetapi semua sengketa lahan nanti kita selesaikan lewat PANSUS tersebut," katanya.
Namun sambung dia, persoalan ini akan kita pelajari bersama kawan-kawan komisi 1 nanti.
" Kita juga akan berkordinasi dengan pejabat Bupati Kampar terkait ini, dan terkait dokumen yang di serahkan oleh petani ini, akan kita pelajari dan akan kita perjuangkan hak Nya," ungkapnya.
Selain itu Zulpan Azmi juga meminta kepada kelompok tani ini untuk selalu berdo'a memohon kepada Allah SWT, "Agar perjuangan kita nanti nya berhasil,
Selain itu dalam rapat bersama komisi I Indra Wati istri dari Pak Ditan berisak tangis dihadapan Zulpan Azmi mengadukan nasibnya seharusnya lahan kami patut kami miliki atau menjadi hak kami
Dan disampaikan juga oleh ibu indra Wati dalam pertemuan tersebut dia menangis Sambil berharap melalui wakil rakyat ini Tolong kami pak Dewan kami rakyat kecil ini selalu di Tindas Oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, bahkan kami pernah diusir dari gubuk kami sendiri, mentang mentang kami orang suku sakai, dengan leluasa mereka terhadap kami, Seharusnya kami orang suku sakai ini dibina ini malah sebaliknya kami malah dihina!!!. Ucap Indra Wati.****(Adl/Tim).
Posting Komentar