Pekanbaru, (potretperistiwa.com) - Sehubungan adanya pemberitaan yang terkesan menghakimi yang diduga sengaja dibuat tidak berimbang dan menyesatkan Publik salah seorang Wartawati yang bernama Nora
salah satu Media Online ternama di Kota Pekanbaru, dipublikasikan beberapa Media tidak profesional dan tidak mengetahui Kode Etik Jurnalistik yang di atur dalam UUD No 40 Tahun 1999 Tentang Pers, kepada
BasmiNews.com pada Selasa ( 29/08/2023) angkat bicara.
Menurut Nora, salah satu Pemred yang memberitakan tidak Profesional dan menuduh saya tidak memahami tentang Pers justru lebih dungu dari saya, Pasalnya Pada Senin sore ( 28/08/2023) saya di hubungi melalui telepon seluler tidak memperkenalkan Namanya dan tidak memberitahu diri nya dari Media mana sehingga saya jawab seenak nya karena saya tidak menyangka bakal jadi pemberitaan, sebut Nora.
Lanjut Perempuan Singel Peren ini, dalam pemberitaan media saya di tuduh berjalan bersama suami padahal Media yang memberitakan tidak pernah melihat data Kartu Keluarga saya apakah orang yang berjalan bersama saya apakah Suami atau tidak sehingga berita yang di Publikasi kan menurut saya Pemred nya terkesan memberitakan tidak melakukan uji informasi sehingga menurut saya pemberitaan tersebut kabar bohong yang diduga berita tersebut adalah berita pesanan seseorang yang menginginkan membunuh karakter saya sebagai Pewarta, tutur Nora .
"Saya menilai pemberitaan yang menulis ada kalimat orang akan "Mengkarung kan " saya, dalam hal ini Si Pemimpin Redaksi telah diduga melanggar Kode Etik karena dalam memberitakan tidak beritikad baik kepada saya karena tugas Pewarta sebagai Kontrol Sosial yang harus melakukan pemberitaan tidak Beritikad buruk seharusnya si Pemred melakukan bahasa yang tidak Memprovokasi Publik", sebut Nora tegas .
"Ditambahkan nya juga ”saya Berharap kepada Kapolda Riau membasmi seluruh gelanggang sabung ayam yang ada di Riau khususnya di sekitar Kota Pekanbaru, sebabnya ada dugaan oknum Pewarta yang membekap gelanggang sabung Ayam yang ber Aroma Judi",imbuh Nora .
Di tambahkan nya pula ,"sebenarnya saya ingin memberikan Hak Jawab kepada beberapa media yang memberitakan saya Tidak Profesional, namun saya menduga berita tersebut adalah berita Pesanan orang tertentu dan kepentingan oknum Wartawan adalah Upeti oleh karena nya saya tidak memberikan Hak bantah kepada media tersebut karena menurut saya mereka terlalu profesional sehingga hanya memikirkan ke untungan kantong pribadi sehingga isi beritanya hanya Opini Si Pewarta ,jadi saya berharap agar saling menghormati sesama Awak Media ",Imbuh Nora mengakhiri.
Sementara itu di tempat terpisah A. J.R.Harianja Ketua IJK ( Ikatan Jurnalistik Kampar ) menyayangkan adanya Pemberitaan yang terkesan kurang Profesional apalagi yang di publikasikan adalah sesama Pewarta seharusnya sesama Pewarta harus saling menghormati baik itu yang sudah senior maupun pewarta pemula, seharusnya yang merasa lebih Profesional memberikan pembelajaran bagi Pewarta pemula, tidak perlu sesama media saling perang berita karna yang menang adalah para oknum yang tidak suka kepada kinerja Pewarta, kata Harianja.
"Setahu saya tugas Pewarta adalah sebagai Kontrol Sosial di tengah - tengah masyarakat, ada baik nya para pewarta melakukan tugas nya dengan baik dan benar dalam melakukan pemberitaan ber Itikad baik dan menjunjung azas praduga tak bersalah ",Tutur lelaki Bermarga Ini .
Hal yang Senada juga Di katakan Nelson Hutahaean Selaku Ketua Umum LSM DPP KIPPI ( Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) Menuturkan ,ada baik nya dengan pemberitaan yang mempublikasikan sesama Pewarta agar saling menghargai satu sama lain dan sekecil apa pun Media harus kita pandang dengan baik tanpa saling Men Jatuh kan dan yang lebih bijaksana seharusnya lebih Profesional pula dalam bersikap, terang Nelson.
"Marilah kita sesama Insan Pers saling bergandeng tangan apalagi masalah yang terbesar bagi insan pers akhir - akhir ini khusus nya Media - Media kecil terancam dikebiri oleh para Oknum konglomerat yang bertujuan hanya Mengedepankan Media besar oleh karena itu jika media - media kecil tidak bersatu maka akan terlindas ",Ujar lelaki Mantan Salah seorang Pemimpin Redaksi di Kota Medan Sumatra Utara ini mengakhiri.
Sebelumnya sudah pernah di berita kan di salah satu Media Online :
Sepasang Suami Istri di Pekanbaru Mengaku Wartawan Tapi Malah “Bikin Malu” Profesi Wartawan, Ini Yang Dilakukannya…
Sepasang Suami Istri di Pekanbaru Mengaku Wartawan Tapi Malah “Bikin Malu” Profesi Wartawan, Ini Yang Dilakukannya…
Beredar kabar dikalangan komunitas pengemar ayam aduan tentang adanya sepasang suami istri berinisial N dan B yang mengaku sebagai wartawan, sering mendatangi tempat – tempat gelanggang ayam diseputaran daerah Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Kedatangan mereka dianggap sebagai wartawan bayaran atau orang – orang suruhan dari salah satu tempat gelanggang ayam, dengan tujuan untuk mengganggu hingga tutup tempat gelanggang ayam lainnya.
Hal ini disampaikan oleh beberapa orang penggemar ayam aduan yang namanya tidak disebutkan.kepada awak media. Mereka mengeluhkan dan menyesalkan kedatangan orang – orang ini. Uang yang diberikan diambil tapi tempat mereka tetap diganggu dengan cara melaporkan atau mengkonfirmasi ke pihak Kepolisian terdekat. Sementara salah satu tempat gelanggang ayam yang diduga pengelolanya dianggap menjadi pesuruh mereka, tempatnya aman – aman saja.
“Kalau memang mau ditertibkan ya silahkan semuanya tapi jangan menjadi wartawan suruhan, dibayar untuk mengganggu tempat lain. Bisa – bisa nanti “dikarungi” orang,” ketusnya
Yang lainnya pun mengatakan, “selama ini saya nggak pernah melihat wartawan perempuan berani datang ketempat beginian, tapi baru si Nora itulah yang aku lihat,” ungkapnya.
Awak media lalu mencari tahu tentang siapa N dan B ini. Salah seorang wartawan yang mengenalnya mengatakan bahwa si N termasuk wartawati pemula dan tidak pernah melihat hasil karyanya atau hasil tulisannya sendiri sekali pun selama ini. Ia juga mengatakan bahwa antara B dan N adalah merupakan suami dan istri.
“Nora tu baru sekitar enam bulan ini jadi wartawan nya, belum ngapa ngapa dia lagi tapi sudah sok bagak,” ucapnya kepada awak media dengan campur bahasa daerah.
Awak media ini pun terus mencoba menelusuri dan bertanya kepada salah satu pemilik media online tempat N pernah bekerja dan ia pun mengatakan kalau N bisanya cuma mengirimkan rilis – rilis dari Humas Polres – Polres saja. Hingga akhirnya memecatnya karena merasa medianya digunakan untuk “meminta minta” dan dianggap tidak patuh pada pimpinan.
“Selama di media saya, dia nggak pernah kirim berita (hasil karya sendiri-red) paling rilis rilis dari Polres,” ungkapnya.
Saat awak media mengkonfirmasi kepada N lewat seluler, ia pun menyangkal semua yang dituduhkankan kepada dirinya, termasuk juga mengatakan bahwa B yang sering seiring dengannya dalam bekerja bukanlah suaminya dan mengaku sudah dua setengah tahun menjadi wartawati.
“Aku tidak pernah disuruh – suruh orang, jangan salah paham. Mau orang berkawan ayok kita berkawan tapi kalau tidak mau orang berkawan, gimana caranya kan gitu, kita gas saja,” tandasnya.
Kepada awak media ini ia pun berlagak seakan mengajari dengan mengatakan, kalau tugas seorang wartawan itu tidak boleh introspeksi sesama wartawan. (af)
Sampai Berita ini di publikasikan BasmiNews.Com pihak terkait dalam Pemberitaan Belum dapat Di mintai Keterangan.***(Team IJK /Team KIPPI).
Posting Komentar