Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, kedua korban ditemukan dalam waktu yang berdekatan. Dimana korban pertama yang ditemukan atas nama Ridho pada pukul 20.20 WIB, kemudian korban atas nama Suroto ditemukan pukul 20.30 WIB.
"Kedua korban tenggelam setelah peristiwa kapal karam di Sungai Indragiri sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya.
Dijelaskan Budi, pada pukul 20.20 WIB Tim SAR gabungan menemukan korban atas nama Ridho pada titik koordinat LKP 0°30'30.19"S 102°55'52.99"E. Selanjutnya, korban atas nama Suroto ditemukan pada titik koordinat 0° 30’ 24”S 102° 55’ 54”E sejauh 230 meter ke arah hilir dari lokasi kejadian.
"Kedua korban kemudian di evakuasi kerumah duka. Dengan ditemukannya kedua korban maka operasi SAR ditutup, unsur yabg terlibat kembali ke satuannya masing-masing," sebutnya.
Untuk diketahui, sebuah perahu yang membawa bibit kelapa sawit di Sungai Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (27/9/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat peristiwa tersebut, dua orang yang berada didalam perahu saat ini dalam pencarian.
Dari laporan yang pihaknya terima perahu tersebut berpenumpang tiga orang yakni Asparudin (42), Ridho (6) dan Suroto (45). Ketiganya saat itu sedang mengangkat bibit kelapa sawit.
"Pada saat di atas perahu, posisi Asparudin berada di belakang sebagai kemudi, sementara Ridho berada di belakang perahu dan Saudara Suroto berada di ujung depan perahu. Lalu, perahu tersebut berangkat dari Parit Bulan Mengambang Desa Sungai Gantang menuju Parit 01 Desa Mumpa Kecamatan Tempuling dengan membawa muatan 22 batang bibit sawit," katanya.
Pada saat perahu melewati bawah jembatan Rumbai desa sungai gantang, sekitar 100 meter perahu tersebut berjalan, tiba-tiba bagian depan perahu tenggelam hingga semua perahu karam kedalam air.
"Asparudin mencoba menolong Ridho dengan menggendong nya, tetapi karena arus yang deras Ridho terseret arus dan hilang, sementara Suroto sudah hilang terbawa arus juga," ujarnya. (Media center Riau/Ms).
Posting Komentar