Tambang, (potretperistiwa.com) - Tidak Kapok dan terkesan Kebal Hukum, itulah gambaran pengusaha besar galian C ilegal yang terletak di Desa Tarai Bangun dan Desa Kualu tepatnya di jalan Bupati Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar- Riau.
Sering Kali di beritakan oleh awak media namun ternyata tidak berpengaruh oleh pengusaha nakal tersebut.
Aktivitas mereka tetap berjalan sebagaimana mestinya, tanpa melihat dampak negatif yang terjadi.
Selain Dampak Alam yang sudah rusak parah tentu saja dampak lingkungan dan infrastruktur yang akan terjadi oleh para penambang pasir dan kerikil ini.
Dari pantauan di lapangan pada Minggu (22/10/2023) terlihat begitu banyak mobil hilir mudik dengan muatan pasir kerikil dari hasil pertambangan ilegal tersebut.
Yang lebih parah nya lagi mobil tronton besar pun melewati jalan yang tidak kelas nya lagi.
Salah seorang Masyarakat inisial (DA) kepada wartawan mengatakan bahwasanya aktivitas pengusaha nakal tersebut sudah lama sekali membuat warga resah, akan tetapi mereka tidak peduli bahkan di duga kuat dan seolah kebal hukum, karena sampai sekarang tidak pernah berhenti aktivitas mereka.
"Kita berharap kepada penegak hukum dan pemerintahan untuk turun tangan menghentikan pengusaha nakal yang tidak memandang dampak alam dan lingkungan"katanya
Tetapi Sangat di sayangkan sampai detik ini belum ada tindakan tegas dari penegak hukum dan pemerintahan, alasannya sangat penting yakni begitu banyak nya masyarakat menggunakan jalan tersebut karena pemukiman penduduk yang sangat padat di tambah sarana dan prasarana pendidikan.
Artinya Begitu banyak manusia yang menggunakan akses tersebut,dan di sayang kan sekali akses itu rusak nantinya bahkan tidak menutup kemungkinan kecelakaan akibat sempitnya jalan karena padat penggunaan dan mobil bermuatan berat yang membawa hasil pertambangan ilegal tersebut.
(DA ) Berharap kepada pemerintah dan penegak hukum supaya bisa bertindak tegas sesuai dengan aturan. Kalau tidak ada tindakan masyarakat percaya kepada institusi mana lagi , tegas nya.***(Tim)
Posting Komentar