14 Ton beras Bulog itu, rencananya untuk disalurkan kepada masyarakat di 5 desa yang ada di Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Akibat insiden tersebut, beras-beras yang akan disalurkan tersebut basah dan harus dievakuasi.
Irwin (30) yang merupakan ABK dari Kapal tersebut mengatakan, jika kejadian tersebut terjadi di perairan Desa Kuala Merbau tepatnya di Pantai Beting Beras.
“Tenggelam nye sekitar pukul 23:00 WIB tadi malam, kondisi kapal masih kandas di Pantai Beting Beras dan beras Bulog tersebut basah. Total berasnya ada 14 ton,” ujarnya.
Ditambahkan Irwin kalau beras tersebut akan disalurkan kepada Desa Kuala Merbau, Desa Tanjung Bunga, Desa Renak Dungun, Desa Baran Melintang, dan Desa Pangkalan Balai.
“Beras basah semua nya, sebagain kami bongkar juga. Kondisi kapal masih tertahan di pantai Beting Beras bersama beras. Nanti malam mau kami tarik ke sungai dan dibongkar ke pelabuhan,” ucapnya.
Sementara, Pj Kepala Desa Tanjung Bunga, Toni Anuar mengatakan, setelah karamnya kapal bermuatan beras tersebut, beras yang diangkut harus dievakuasi secara manual ke daratan. Namun, memang kondisinya sudah basah.
“Kapal yang karam itu membawa beras Bulog urnuk disalurkan kepada masyarakat. Informasi yang kami dapatkan kalau beras nya sudah basah, dan saat ini sebagai beras susah ada dibawa ke tepian,” kata Toni.***
Posting Komentar