Pagelaran Wayang Kulit sebagi Penutup Rangkaian HUT Desa Bagelen


Pesawaran, (Potretperistiwa.com) - Pagelaran wayang Kulit adalah pertunjukan tradisional  yang sangat di hargai di Indonesia, seperti di Malam puncak acara peringatan hari ulang desa bagelen dan bersih desa ke -119 serta hari jadi kabupaten pesawaran ke-17 tahun 2024 pemerintah Desa bagelen melaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman kantor desa setempat pada Sabtu, 27/07/2024.

Dengan  Dalang Ki Gondo Sukono dengan lakon, “Gatot Koco Mbangun Pringgondani”

Hadir dalam acara bersih desa, Bupati Pesawaran Dendi Romadhona, diwakili Kepala Dinas Perhubungan, Ahmad Syafei, para OPD, DPD Pujakesuma Provinsi Lampung, Kapolres Pesawaran, AKBP Maya, H, Hitijahubessy, anggota DPRD Pesawaran, Arya Guna, Ketua PWI Pesawaran yang mewakili, Camat Gedong Tataan, Darlis, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tamu undangan lain.

Ketua panitia penyelenggara HUT Desa Bagelen, Herlan, menyatakan, bahwa rangkaian kegiatan HUT Desa Bagelen ke-119 telah dilaksanakan selama satu bulan diantaranya:

“Pertama kegiatan ambengan pada malam satu Muharram, kemudian, doa bersama yang dilakukan di tempat pemakaman umum desa Bagelen, yang ketiga kegiatan perlombaan,” kata Herlan.

Dalam kesempatan itu Herlan juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan para donatur yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Sehingga rangkaian acara berjalan dengan lancar, semoga menjadi ladang ibadah untuk kita semua, dan harapan kami acara tahun yang akan datang dapat lebih ditingkatkan,” ucapnya.

Sementara, Kepala Desa Bagelen Merdi Parmanto mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar dapat melestarikan kegiatan bersih desa dengan didasari rasa syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa," saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar bersama sama melestarikan adat dan budaya desa Bagelen sebagaimana harapan para leluhur kita,” terang Merdi.

Merdi menambahkan, bahwa momentum hari ulang tahun desa Bagelen ini dapat meningkatkan kerukunan, keguyuban, kedamaian, ketentraman, dan keamanan untuk masyarakat.

“Meskipun saat ini di Desa Bagelen sudah banyak suku yang berbeda, adat, dan agama, namun masyarakat desa Bagelen tetap rukun dan guyub,” tambah Merdi.

Dalam kesempatan itu, Merdi juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan peringatan HUT Desa Bagelen tersebut.*** (lilis) 


Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama