Terkait Berita PKS PT SKA Desa Sei Kuning Ini Tanggapan Toko Masyarakat Tempatan

Teks Foto : Warga Tempatan areal PKS PT. SKA

Rokan Hulu, (Potretperistiwa.com) - Tokoh Masyarakat Asli Tempatan Desa Sei Kuning Misrijal  menanggapi pemberitaan media Online tanggal 12 Agustus 2024 terkait berita tentang PKS PT SKA Desa Sei Kuning.


Dimana sebelumnya, dalam sebuah berita media online mengatakan bahwa keberadaan PKS PT. SKA sangat berdampak positif di tengah masyarakat, namun hal itu justru dibantah keras oleh Misrijal.


Menurut Misrijal, sejak berdirinya Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro (PKS PT SKA), pihak Perusahaan tidak mempunyai tata Krama sebagai adat istiadat dan budaya Melayu lancang kuning, ujarnya.


Dikatakan Misrijal, kedatangan Investor ke desa kami ini, dengan jelas kami sangat bangga, akan tetapi dimana bumi di pijak disitu langit junjung, setidaknya kalau masuk ke rumah orang setidaknya mengetuk pintu, dengan arti kata kami sebagai masyarakat tempatan yang mempunyai Datuk Cerdik Pandai, ataupun Ninik mamak Desa Sei kuning, namun pihak  pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro ( PKS PT SKA)  tidak memperkenalkan Diri atau menyampaikan Kalau investor tersebut akan mendirikan Pabrik Kelapa Sawit di Desa yang kami cintai ini, paparnya.


" Pihak perusahaan tak punya tata Krama, sehingga banyak persoalan yang timbul di tengah - tengah masyarakat ” sebutnya.


Ditempat terpisah hal senada juga dikatakan Tamsil,  dia menyampaikan bahwa dengan Kehadiran PKS PT  SKA di desa ini tidak membawa dampak baik.


" Tidak membawa berkah,  yang ada hanya memecah belah masyarakat desa Sei kuning , sebutnya dengan tegas dan kesal


Sementara itu Kades Sei Kuning Abdul Halik mengatakan, awalnya dulu dia sangat mendukung kehadiran investor PT SKA. " Kita sangat mendukung Perusahaan ini hadir di tengah - tengah masyarakat Desa Sei Kuning Namun kenyataanya akhir - akhir ini sangat bertolak belakang, yang mana sebelumnya harapan saya bisa mengurangi angka pengangguran  di desa Sei Kuning ini dan mengurangi angka kejahatan, namun kenyatannya sampai hari ini tidak  ada mengurangi angka pengangguran, malah menambah permasalahan di desa dan tidak memperhatikan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL), pembuatan Land aplikasi tidak ada konfirmasi dengan Pemdes dan DLH Kabupaten, malah Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro (PKS PT SKA) diduga membuang limbahnya ke lahan masyarakat tanpa konfirmasi dengan pemilik lahan dan limbah tersebut berpotensi mematikan perekonomian masyarakat, antara lain perikanan dan palawija ” ungkap Kades.


Abdul juga berharap, manejemen PKS PT SKA Komparatif terhadap Pemdes, Tokoh adat dan tokoh agama serta pemuda, umumnya yang berada di Sei kuning, sebutnya mengakhiri.****(Robby Bangun).

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama