Rokan Hulu,(potretperistiwa.com) - Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro (PKS PT SKA) yang baru berdiri Seumur jagung tepatnya di desa Sei Kuning, Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu -Riau tuai protes dari berbagai pihak.
Pasalnya Pabrik yang baru seumur jagung tersebut sudah bermacam macam Problem yang membuat resah masyarakat Desa Sekuning. Puncaknya pada pada Selasa 3 September 2024 Tokoh tokoh masyarakat beserta Datuk cerdik pandai Desa Sei Kuning, berkumpul di Kantor Desa Sei Kuning, secara bersama- sama merundingkan apa tindakan dari pemerintah Desa Sei kuning,
Kepala Desa Sei Kuning Abdul Halik menyambut langsung Kedatangan Tokoh tokoh masyarakat beserta Ninik Mamak cerdik pandai desa Sei kuning Beserta perwakilan Masyarakat khususnya Warga desa Sei kuning,
Dalam kesempatan itu Abdul Halik menyampaikan rasa kecewa dengan Perilaku Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro tersebut.
” Saya sendiri tidak menyangka sama sekali kalau terjadi seperti ini sehingga sangat meresahkan masyarakat, memang kedatangan investor ke Desa ini adalah Program Pemerintah, dan saya sebelumnya sangat mendukung kehadiran pabrik ini. Karena dengan hadirnya Pabrik ini kita berharap dapat mengurangi angka pengangguran Di desa Sei Kuning ini, Sehingga angka kejahatan secara Otomatis akan Berkurang, Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya ” ujar Kades.
Dijelaskan Kades, jangankan mengurangi pengangguran yang ada di Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro ini justru meresahkan masyarakat dengan limbah cair mereka dibuang tanpa ada memikirkan dampak lingkungan sehingga mencemari sungai siabu sumbek, dan itu sudah berulang kali dalam satu bulan terakhir ini, sebutnya.
Masih di ruangan Rapat Desa Sei kuning salah satu Tokoh Masyarakat berinisial HK menyampaikan kami dari masyarakat sudah capek diberikan janji - jani manis oleh pihak pabrik, untuk sekarang kita harus mengambil sikap tegas kita melakukan aksi Demo untuk menutup Pabrik Kelapa Sawit PT. Sumatra Karya Agro.
" Sudah terlalu banyak Permasalahan yang di lakukan mereka , mulai dari pemotongan sapi, di hari raya Idul Adha mereka yang meminta Datuk LKA untuk memotongnya agar sah secara Syariat Islam, malah di sebut sebagai CSR, masih banyak lagi yang tidak perlu di sebutkan Satu persatu ” katanya.
Pada intinya Kalau sekali ini kita Demo Besar besaran semua yang terdaftar di Kartu keluarga Desa Sei Kuning Kita bawa semua ke kantor Bupati juga ke Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro, bila perlu kita bawa peralatan dapur kita masak disitu dan kita pasang tenda sampai pemerintah menutupnya, ungkapnya dengan kesal dan serukan Setuju dari perwakilan perwakilan tokoh tokoh dan masyarakat.
Sementara itu ditempat yang sama salah satu Ketua RT Yang akrap di sapa Ibuk ivet menyampaikan, sudah jenuh dengan tuntutan warga saya, kalau warga saya berontak itu hal yang wajar cobalah kita lihat fakta yang sebenarnya setiap harinya pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro itu mengeluarkan Bauk busuk, itulah yang kami alami setiap hari, apakah kita pemerintahan ini tutup mata dan tutup telinga, cetus Ketua RT.
Hal senada juga disampaikan Ketua BPD yang akrap disapa Nirwan, menurut dia sebagai pemerintahan wajar wajar saja menampung aspirasi, pendapat masyarakat umum, kalau terkait Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro memang sudah sangat meresahkan masyarakat.
” Betul sangat meresahkan, Pencemaran limbahnya yang pertama belum selesai sudah bertubi tubi di buat orang itu pembuangan limbah, kurang lebih sudah tiga atau empat kali sesudah kejadian yang pertama pada tanggal 2 Agustus 2024, malah saya sendiri ikut mengantar surat pengaduannya ke Gakkum Riau bersama perwakilan masyarakat dari Pemdes dan kecamatan serta dari kabupaten " pungkasnya mengakhiri.***(Tim/Robby Bangun)
Posting Komentar