BALi,(Potretperistwa.com)
DPRD Kabupaten Pesawaran mendapatkan hasil nyata dalam lawatan kerja ke Provinsi Bali. Khususnya di bidang kesehatan.
Hal itu dikatakan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pesawaran Trisna Mahardika, s.kep,Ns, M.K.N. saat dihubungi, Sabtu, 20/12/ 2024.
"Tujuan kami dalam perjalanan kerja Provinsi Bali guna membawa perda rumah sakit umum daerah demi mendukung dan menjaga eksistensi serta tetap survive dalam pelayanan kesehatan di bumi andan jejama," kata politisi Partai NasDem itu.
Dikatakan politisi Megister Kesehatan Masyarakat itu, dalam kunjungan kerja itu RSUD Wangaya Denpasar dijadikan contoh untuk bahan acuan perkembangan RSUD Kabupaten Pesawaran.
"Di sana (RSUD Wangaya Denpasar) pelayanan poli dibuka hingga malam, mereka ikut serta dalam kegiatan safari ke desa dengan cara berkolaborasi dalam acara musyawarah desa demi mensosialisasikan kegiatan, pendididkan kesehatan, serta dialog dua arah dengan masyarakat."
"Serta menggunakan media sosial untuk kegiatan promosi RSUD sehingga mampu bersaing dengan kompetitor RS Swasta," kata dia.
Menurut Dika, RSUD Wangaja Denpasar juga menjalin kemitraan pihak swasta dalam pelayanan kesehatan.
"Komitmen mereka jelas, dengan memberikan rujukan berjenjang dengan UPTD Puskesmas dan faskes pratama dan juga pengolahan tempat pendaftaran sesuai pasien kebutuhan khusus, anak dan umum."
"Demi memperkuat layanan, mereka pun memfasilitasi tenaga kesehatan dalam inovasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh nakes,” kata dia.
Terpisah, ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pesawaran Muhammad Rinaldi mengatakan, guna meningkatkan pendapatan, ada baiknya jika RSUD membuka pusat perbelanjaan alat kesehatan.
"Dan pihak RSUD bisa membuka layanan SIAP BOS (Siap antar jemput obat sampai rumah)."
"Dengan layanan itu, diharapkan dapat memperoleh PAD yang lumayan besar, karena di sana (RSUD Wangaja) dengan pelayanan poli perhari bisa mencapai 400 hingga 600. Itu (layanan) bisa ditiru dan dimodifikasi agar layanan RSUD Pesawaran bisa prima dan dipercaya masyarakat."
"Juga dengan diterapkannya aplikasi barcode dalam mengenalkan RSUD, dan harus bermitra dengan dokter spesialis khusus," kata Rinaldi.*** (lilis)
Posting Komentar