Sumsel, (potretperistiwa.com) - Anggota KSBNI sekaligus Ketua Pijar Keadilan oku mengatakan kenaikan tarif air PDAM yang di lakukan manajemen Tirta radja sangat tidak manusiawi.Tudingan itu di sampaikan pada saat mendengar aksi masyarakat dì halaman PDAM Tirta radja oku,(Kamis,13/03/25)
Menyusul kenaikan tarif PDAM lebih dari 100% awal tahun 2025 yang di lakukan tanpa mempertimbangkan kesulitan perekonomian masyarakat dan tidak sebanding dengan pelayanan dari manajemen PDAM Tirta radja yang dì nilai masih belum optimal selama ini,kenapa harus buru buru di naikan,"
“Air sebagai kebutuhan dasar masyarakat wajib harus di penuhi.Nah di sinilah pentingnya kehadiran pemerintah dalam membuat kebijakan untuk membantu meringankan beban masyarakat Oku,” kata arief.
Jangan Bebani masyarakat Oku yang saat kondisi ekonomi lagi sulit, seharusnya kenaikan tarif PDAM dì tunda dulu jangan terlalu buru buru atau walaupun terpaksa naiknya pun harus bertahap saat ini pun masih banyak pelanggan yang mengeluhkan air nya yang keluar kecil sering mati dan kualitasnya pun masih belum maksimal.
Anggota (KSBNI) konfederasi sarikat Buruh Nasionalis indonesia Sumsel ini, mengatakan, bahwa PDAM Tirta radja Oku merupakan perusahaan daerah (BUMD) yang pasti milik Pemkab oku. Artinya, pemkab sebagai pemilik saham memiliki andil yang cukup besar dalam menengahi persoalan yang di alami masyarakat Oku.
“Pemkab oku sebagai pemegang saham utama mestinya peka terhadap realita yang ada di lapangan, bukan sebaliknya malah membiarkan tarif air PDAM dinaikan lebih dari 100% yang ujung-ujungnya menyusahkan rakyat banyak dan harus Ingat ini bukan persoalan aturan lagi tapi menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan air sebagai kebutuhan dasar utama yang seharusnya menjadi kewajiban pemerintah untuk mencarikan solusi,” jelas,"Arief.
Demi kepentingan masyarakat banyak kami berharap tarif air PDAM Tirta radja itu diturunkan dan walaupun ada kenaikan harusnya bertahap 20 sampai 40% Bae dulu jangan buru buru nian karena sebagian besar masyarakat Ogan Komering ulu banyak menolak kenaikan tarif PDAM Tirta radja tersebut.
Arief juga menambahkan dari banyak keluhan dan aksi masyarakat oku menolak kenaikan tarif PDAM Tirta radja tahun ini kami menilai ada yang aneh dibalik naiknya tarif PDAM Tirta radja tersebut. Pasalnya ditengah penolakkan yang dilakukan masyarakat oku, pihak DPRD dan pemkab tetap diam dan bahkan mungkin mendukung kenaikan tarif dasar air PDAM Tirta radja dì kab oku tersebut.
“Seharus Pemerintah dan DPRD semestinya bersikap dan mengedepankan kepentingan masyarakat banyak ketimbang berbicara financial untung rugi, karena setiap tahun pemerintah kabupaten selalu menyertakan Dana hibah modal ke PDAM Tirta radja,” jelas arief.
Ingat,"Jangan sampai masyarakat Oku kehilangan kepercayaan dan simpati kepada pemkab dan DPRD ,jika memang harus ada kenaikan PDAM tirta Radja harus ada kajian yang matang terlebih dahulu bahkan mungkin jangan terburu buru dan harus bertahap ," jelas nya.***(Tim/OKU).
Posting Komentar